TEMAN PUNYA HUTANG BEBASKAN. Keutamaan Bagi Orang yang Memudahkan dan Membebaskan Utang

Pernahkah kita meminjamkan uang di tetangga, sahabat atau saudara? Karena suatu hal, orang yg meminjam uang tidak bisa membayar dan  kita menjadi si pemilik uang itu kadang menangguhkan ketika pelunasan atau tidak sporadis buat mengikhlaskan saja utang2 itu. Aapun keutamaan bagi orang2 yang memudahkan atau membebaskan utang orang lain padanya? Ini dia penjelasan lengkapnya

Hutang


Secara umum , Allah SWT menjelaskan hukum-aturan yg berkaitan menggunakan pinjam meminjam pada surat Al-Baqarah ayat 282. Ayat tadi – yg ialah ayat terpanjang dalam al Qur’an – mengungkapkan beberapa hal yg wajib  diperhatikan oleh orang-orang yang menjalani utang piutang.

”serta Jika ia merupakan seorang yang sedang kesulitan maka berilah penangguhan sampai dia diberi kemudahan oleh Allah. Serta Bila kalian sedekahkan maka itu lebih baik berasal kalian.” (QS. Al Baqarah: 280)

pada ayat di atas Allah memerintahkan agar kita menyampaikan masa tenggang saat pelunasan kepada orang yg berutang kepada kita. Jika ia benar-sahih dalam keadaan sulit. Allah jua memotivasi kita buat menyedekahkan hak kita kepadanya. Baik dengan cara kita gugurkan semua tanggungannya – serta ini lebih mulia – atau kita gugurkan sebagiannya.

Ada keutamaan bagi orang2 yang memudahkan serta membebaskan utang orang lain, yaitu:

1. Allah  berikan ampunan serta dibebaskan dari dosa-dosa


Rasulullah Saw menceritakan kisah menarik yg mampu kita teladani, “terdapat galat seorang dari orang2 jaman dulu yang di lakukan hisab oleh Allah. tidak didapati darinya satu kebaikan sama sekali. Hanya saja, dia merupakan seseorang laki-laki  yang suka  memudahkan. Beliau adalah seorang yang berteman dengan manusia. Beliau selalu memerintahkan para pegawainya buat membebaskan tanggungan utang orang-orang yang sedang pada kesulitan. Maka ketika itu, Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, ‘Kami lebih pantas darinya (buat melakukan hal yg semisal), bebaskan beliau (berasal tanggungan dosanya)!’“(HR. Muslim berasal shahabat Abu Mas’ud radhiallahu anhu)

dalam lafazh lain, dia shalallahu alaihi wa sallam menuturkan bahwa dahulu terdapat seseorang yang senang memberi utang pada manusia. Beliau selalu berkata pada pegawainya, “jika kamu menagih seseorang yg sedang kesulitan, maka bebaskanlah utangnya, semoga Allah jua kelak akan membebaskan kita (berasal dosa-dosa kita). Maka saat dia berjumpa menggunakan Allah, maka Allah pun benar-benar membebaskannya.” (HR. Al Bukhari serta Muslim dari shahabat Abu Hurairah).

“Allah akan mendatangkan salah  seseorang dari hamba-hamba-Nya yg beliau berikan padanya nikmat harta. Maka Allah bertanya, ‘Apa yang kau lakukan dengan hartamu di dunia?’ dan  waktu itu manusia tidak mampu menutup-nutupi perbuatannya dengan ucapannya. ‘Wahai Rabb, benar-benar, kamu dahulu memang telah memberikan (sebagian) harta-Mu padaku. Dulu, saya tak jarang memberi utang serta pinjaman kepada insan. Dan  di antara sifatku ialah senang memudahkan. Saya selalu memudahkan orang yang sedang pada keadaan lapang dan  saya memberi andal kepada yang kesulitan (yakni tidak memaksa)’ Allah pun berfirman, ‘jikalau begitu, aku  yg lebih berhak melakukan yang demikian daripada kamu, bebaskanlah hamba-Ku’.” (HR. Muslim asal shahabat Hudzaifah radhiallahu anhu).

Asal Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dulu ada seseorang pedagang biasa memberikan pinjaman kepada orang-orang. Saat melihat terdapat yang kesulitan, dia mengatakan di budaknya: Maafkanlah beliau (ialah bebaskan utangnya). Semoga Allah memberi ampunan pada kita. Semoga Allah pun memberi ampunan padanya.” (HR. Bukhari no. 2078)

2. Allah menaunginya pada bawah naungan ‘Arsy-Nya


“Barang siapa yg mau memberi tangguhan kepada orang yang sedang kesulitan atau bahkan membebaskannya, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan ‘Arsy-Nya di hari tiada naungan selain naungan-Nya.” (HR. At Tirmidzi asal shahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu dan  dishahihkan Al Albani dalam Shahihut Targhib no. 909)

3. Allah selamatkan asal kesusahan-kesusahan pada hari kiamat


“Barang siapa yang suka  Allah menyelamatkannya asal kesusahan-kesusahan pada hari kiamat nanti, maka hendaknya beliau menyampaikan masa tangguhan pada orang yang sedang kesulitan atau bahkan dia membebaskannya.” (HR. Muslim berasal shahabat Abu Qatadah radhiallahu anhu).

4. Setiap harinya dievaluasi sudah bersedekah


Orang yang berbaik hati buat memberi tenggang ketika bagi orang yang kesulitan, maka setiap harinya beliau dinilai sudah bersedekah.unik

Asal Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya, “Barangsiapa memberi tenggang saat pada orang yang berada dalam kesulitan, maka setiap hari sebelum batas ketika pelunasan,  dia akan dinilai telah bersedekah. Jika utangnya belum mampu dilunasi lagi, lalu beliau masih memberikan tenggang saat sesudah jatuh tempo, maka setiap harinya beliau akan dievaluasi sudah bersedekah dua kali lipat nilai piutangnya.” (HR. Ahmad, Abu Ya’la, Ibnu Majah, Ath Thobroniy, Al Hakim, Al Baihaqi. Syaikh Al Albani dalam Alaihi Salam Silsilah Ash Shohihah no. 86 mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Masyaallah… itulah keutamaan yang Allah berikan bagi orang-orang yang memudahkan kesulitan orang lain pada membayar utang dan  menggugurkan utang-utang orang lain padanya merupakan suatu keutamaan yang luar biasa. Semoga kita tidak lagi merasa rugi , saat kita bisa memudahkan serta menggugurkan utang-utang orang lain yg kesulitan pada melunasinya, semoga Allah catat menjadi amal kebaikan.

baca juga

Buat Suami Istri : Hukumnya Bercinta Tanpa Sehelai Benang Wajib di Baca

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.