SUBHANALLAH....!!! Fenomena Facebook Sudah Disinggung dalam Alquran...SEBARKAN

Facebook merupakan galat satu media sosial yg sudah berkembang semenjak beberapa tahun lalu. Dengan facebook kita bisa berkomunikasi menggunakan orang dimana pun serta kapan pun. Kita bisa saling bercakap, membuatkan foto, video, status, serta masih banyak lagi. Ternyata fenomena facebook sudah disinggung oleh al-Qur’an.

SUBHANALLAH....!!! Fenomena Facebook Sudah Disinggung dalam Alquran...SEBARKAN


Subbhanallah, Ternyata fenomena Facebook telah Disinggung Al-Qur’an
Perkembangan jaman menghasilkan teknologi semakin modern. Keliru satu kenyataan yang sedang terkenal artinya adanya aneka macam macam medsos mirip Facebook, Twitter, Path, Instagram, Line, dsb. Facebook lebih dahulu dikenal daripada yang lain. Facebook didesain oleh Mark Zuckerberg serta kawan-kawannya di tahun 2004.

Jejaring sosial ini telah digemari semenjak awal kemunculannya. Poly orang yang menggunakan aplikasi ini, baik itu murid, mahasiswa, hingga para pekerja. Akan tetapi, ternyata kenyataan facebook telah disinggung pada Al-Qur’an.

Pada Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa manusia memiliki sifat senang mengeluh. Bila dia diberi kesusahan ataupun musibah, beliau selalu berkeluh kesah. Namun, Jika beliau diberkahi menggunakan kebaikan atau nikmat maka dia akan sebagai kikir. Hal tadi sudah menjelaskan fenomena jamaah “fesbukiyah” di umumnya.

Jika kita lihat pada wall Facebook, maka kita akan menemui status-status yang bertebaran. Kebanyakan asal status itu adalah keluh kesah yang sedang beliau hadapi. Hal ini serupa dengan sinetron-sinetron yg terdapat. Mulai dari jerawat, bisul, sampai sakit punggung semuanya terdapat di sana. Tidak hanya itu, problem cuaca pun seringkali diperbincangkan. Ketika cuaca panas atau dingin, poly pada antara mereka yg membuatnya sebagai status, mirip “Kepanasan nih, minum es enak kali yaa”. Semuanya pun bisa dijadikan status, situs jejaring sosial telah disinggung Al-Qur’an sebab keluh kesah ini.

Tidak hingga disitu. Bahkan ibadah jua dipost, mirip “Akhirnya mampu buka puasa beserta sahabat-teman, moga besuk bisa lagi”, terdapat pula yg membentuk status “Alhamdulillah, mampu khatam Al-Qur’an dua kali”. Status tadi mampu membuat orang yg membacanya menganggap bahwa ia pamer atau riya terhadap ibadah. Akan tetapi semoga saja mereka berniat buat berbagi kebaikan supaya menjadi model bagi orang lain.

Sepertinya ada keliru satu hal yang belum pernah dijadikan status, yakni masalah shalat. Menjadi misalnya “Baru shalat Jumatan nih, serta ini sudah rakaat ke 2. Tapi bacaan imamnya panjang-panjang, jadi capek deh”.

Ternyata fenomena facebook sudah disinggung di Al-Qur’an yang berkata bahwa jika seseorang diberi kebaikan maka dia akan menjadi kikir. Sebagai misalnya artinya waktu gaji naik, makan lezat, mobil baru maka status yg timbul hanya sekedar pemberitahuan.

Namun tampaknya ada jua status yang belum pernah dirancang mirip, “saya nemuin uang 100 ribu nih, bila mau ditraktir eksklusif dateng aja ke kantin sebelah”. Nah, kalau berstatus ini kan akan menyenangkan poly orang.

Sesungguhnya Facebook mirip 2 mata pisau yg dapat memberikan dampak positif juga negatif bagi penggunanya. Namun, niat awal pembuatan ini cukuplah rupawan. Pendirinya menginginkan bahwa Facebook mampu dijadikan menjadi sarana untuk berkomunikasi, mengembangkan pengalaman, foto, video atau yang lain sebagainya, meskipun berada di lokasi yg jauh tidak sama. Namun, Jika penggunaannya disalah gunakan maka mampu merugikan dirinya sendiri bahkan orang lain.


Demikianlah ternyata fenomena Facebook telah disinggung Al-Qur’an. Sifat mengeluh hendaknya dikurangi karena telah sepantasnya kita selalu bersyukur atas nikmat yg sudah diberi oleh Allah. Sebab dengan bersyukurlah kita mampu menerima kebahagiaan sejati. Semoga dengan artikel ini dapat menambah wawasan kita serta berakibat kita lebih baik lagi berasal sebelumnya.

sumber : reportaseislami.com

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.